REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Julio Baptista menilai minimnya stabilitas di dalam tubuh Real Madrid menjadi penyebab melorotnya prestasi klub raksasa Spanyol pada musim ini.

Baptista meyakini stabilitas yang tak stabil itu telah menyakitkan hati semua pemain untuk menatap 2016. Stabilitas yang dimaksud terkait dengan pergantian pelatih dari Carlo Ancelotti menjadi Rafa Benitez pada tahun ini.

''(Di Madrid) jika dalam setahun Anda tak mendapatkan apa-apa maka Anda tak harus mengubah pelatih,'' kata pemain berdarah Brasil ini seperti dilansir dari laporan Four Four Two, Selasa (29/12).

Pemain yang pernah membela Madrid pada musim kompetisi 2005-2008 ini melanjutkan,''Pada 2015 (di bawah asuhan Carlo Ancelotti), Madrid memang tidak ada memenangkan apapun tapi setahun sebelumnya ia telah mempersembahkan gelar juara Liga Champions.''

''Terkadang Anda harus meletakkan sejumlah hal itu dalam persepktif untuk melihat apakah dengan hasil yang buruk itu harus melakukan sebuah pergantian?''

Meski demikian ia enggan untuk memberikan penilaiannya apakah pemecatan Ancelotti itu sebagai bentuk kekeliruan yang sudah dilakukan manajemen Madrid.

Namun Baptista hanya ingin mengatakan sejarah klub telah menunjukkan betapa panjangnya perjalanan turbulensi di tubuh Madrid untuk mendapatkan stabilitas.

''Yang jelas para pemain itu membutuhkan stabilitas dan pertukaran pelatih itu bukanlah jaminan untuk meraih sukses,'' ujar Baptista.

''Anda bisa saja merekrut yang terbaik di dunia tapi di sana ada sejumlah dinamika dan jika para pemain tidak memahami pelatihnya maka sangat sulit rasanya untuk mendapatkan sesuatu yang dicanangkan pada tahun pertama.''

''Sekali lagi saya tak mau mengatakan di sana terjadi sebuah kesalahan tapi Anda harusnya melongok lebih jauh,'' kata Baptista.

Ikuti Whatsapp Channel Republika