Selasa 29 Dec 2015 17:49 WIB

Israel Semprot Bahan Kimia di Perbatasan Gaza, Tanaman Warga Palestina Rusak

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Petani Palestina di Jalur Gaza
Foto: oxfam.org
Petani Palestina di Jalur Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Militer Israel mengatakan, aksi mereka melakukan penyemprotan herbisida melalui udara merupakan bagian dari operasi keamanan. Namun hal tersebut membuat ratusan hektar tanaman milik petani Palestina rusak atau hancur.

Seperti dilansir laman Antiwar, Senin (28/12), Israel telah mengonfirmasi bahwa mereka menyemprotkan obat pembunuh hama itu melalui udara mulai pekan lalu di Jalur Gaza. Juru bicara IDF mengatakan hal itu untuk membuat operasi keamanan optimal dan berkesinambungan.

"Penyemprotan herbisida melalui udara dan penghambat pertumbuhan tanaman dilakukan di daerah sepanjang pagar perbatasan pekan lalu," ujar juru bicara IDF kepada media,  Ahad (27/12).

Pejabat Departemen Pertanian mengatakan kepada Ma'an, petani melihat pesawat Israel menyemprotkan hebrisida ke lahan pertanian mereka yang berdekatan dengan pagar perbatasan selama beberapa hari berturut-turut.

Sejumlah tanaman seperti bayam, kacang, peterseli, dan kacang yang ditanam di sekitar wilayah Al-Qarrara di timur, Khan Younis dan wilayah Wadi al-Salqa rusak.

Baca juga, Malaysia Tolak Visa Dua Atlet Israel, Ini Alasannya.

Pejabat Palestina mengatakan ada lebih dari 420 hektar tanah rusak akibat penyemprotan. Selama bertahun-tahun, IDF telah menerapkan zona larangan bepergian di sisi Palestina di perbatasan Gaza. Kini tampaknya, IDF juga akan menerapkan zona larangan tanaman tumbuh.

Juru bicara militer tak menanggapi pertanyaan lebih lanjut terkait hancurnya tanaman pertanian warga Gaza. Penyemprotan herbisida di Gaza juga tak dilaporkan di media-media Israel.

Diperikirakan 35 persen dari lahan Gaza dan 17 persen lahan di Jalur Gaza terletak di perbatasan. Ini berarti penyemprotan hebrisida memiliki efek signifikan dan merugikan mata pencaharian umum warga Gaza.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement