REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Hubungan Arab Saudi dan Turki kian erat. Keduanya sepakat untuk mendirikan sebuah dewan kerja sama strategis. Dewan ini didirikan untuk memperkuat militer, ekonomi, dan investasi antara kedua negara.
"Pertemuan menghasilkan keinginan untuk mendirikan dewan kerja sama strategis tingkat tinggi antara kedua negara," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir dalam konferensi pers bersama dengan pejabat Turki seperti dikutip dari laman Arab News, Rabu (30/12).
Dia mengatakan dewan ini nantinya akan berurusan dengan keamanan, militer, ekonomi, perdagangan, energi, dan investasi antara kedua negara.
Raja Arab Saudi Salman menerima Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Al-Yamamah di Riyadh. Putra Mahkota Mohammed bin Naif, wakil perdana menteri dan menteri dalam negeri, Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman, wakil perdana menteri kedua dan menteri pertahanan, juga hadir dalam pertemuan itu.
Baca juga, Ketika Turki, Saudi dan Qatar Rapat Bersama di New York.
Kantor berita SPA mengatakan kedua pemimpin juga membahas konflik di Suriah dan Irak. Selain itu, perkembangan di Libya dan Yaman juga dibicarakan.
Saudi dan Turki merupakan dua negara yang menyokong oposisi Suriah. Keduanya sepakat, jika Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak memiliki tempat lagi di masa depan negara itu.