REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong agar permasalahan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan bandara Kulon Progo segera diselesaikan.
Ia pun meminta agar persoalan lahan ini dapat selesai pada Mei 2016, sehingga pembangunan bandara Kulon Progo dapat segera dilakukan.
"Mei 2016 jadi titik selesai urusan tanah dan lanjut groundbreaking," kata JK dalam rapat rencana pembangunan Bandara Kulon Progo, Yogyakarta.
Menurut Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo, 98 persen lahan bandara telah mendapatkan persetujuan untuk diambil alih. BPN juga telah melakukan pengukuran lahan.
Pihak BPN DIY juga menjelaskan, penilaian ganti rugi lahan akan disepakati pada Februari-Maret mendatang sehingga penggantian dapat dibayarkan pada bulan April. Kendati demikian, masih terdapat warga yang menolak untuk melepaskan tanahnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan, pemda akan melakukan pendekatan personal dengan meyakinkan warga mengenai manfaat dan kesejahteraan yang akan diperoleh dengan pembangunan bandara tersebut.
"Apa artinya pembangunan bandara tapi hidup warga masyarakat jadi lebih susah," kata Sultan.
JK pun menegaskan, pentingnya memberikan keuntungan bagi warga yang lahannya akan digunakan untuk pembangunan bandara. Sehingga ia meminta agar tak membeli tanah warga dengan harga yang lebih murah.
"Harus ganti untung, bukan ganti rugi. Yang rugi siapa? Yang tanahnya dibebaskan, yang untung adalah yang tidak dibebaskan. Karena begitu dibangun bandara, harga tanah pasti naik," jelas Wapres .
JK berharap dengan dibangunnya bandara Kulon Progo nantinya dapat menumbuhkan ekonomi dan pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya. Obyek wisata, menurut Wapres, nantinya harus terhubung langsung dengan bandara.
Bandara Kulon Progo ini nantinya akan memiliki kapasitas hinga 15 juta penumpang per tahun, sehingga diharapkan mampu menampung lonjakan yang saat ini sekitar 7 juta penumpang per tahun.
Dengan demikian, bandara baru tersebut dapat menampung 41 ribu penumbang per hari dengan pergerakan pesawat sekitar 300 penerbangan per hari.
Bandara Kulon Progo akan memiliki satu runway dengan panjang 3600 meter, sehingga memungkinkan pesawat berbadan besar untuk take off dan landing secara leluasa. Di sekitar bandara, juga akan dikembangkan menjadi airport city.
JK juga meminta agar pemerintah daerah mengembangkan perekonomian warga setempat dengan melakukan studi banding.
"Lakukan studi dan keliling bandara yang ada di Asean. Apa yang terjadi di sekitar bandara. Industri apa saja yang bisa berkembang di sekitar bandara," katanya.
Sejumlah menteri tampak hadir mendampingi Wapres dalam rapat, yakni Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, dan Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi Wijayanto.