Senin 04 Jan 2016 14:40 WIB

Eksekusi Nimr, Pejabat Saudi Nilai Iran tak Paham Hukum Syariah

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Teguh Firmansyah
Perempuan berunjuk rasa membawa foto ulama Syiah yang dieksekusi pemerintah Arab Saudi, di Desa Sanabis, Bahrain, Sabtu (2/1).
Foto: Reuters
Perempuan berunjuk rasa membawa foto ulama Syiah yang dieksekusi pemerintah Arab Saudi, di Desa Sanabis, Bahrain, Sabtu (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Kemenlu Saudi mengecam Iran menyusul penolakan Teheran atas eksekusi mati ulama Syiah Nimr al-Nimr.  Tindakan Iran dinilai memperlihatkan wajah aslinya mendukung kelompok bersenjata.

Seperti dilansir Saudigazette, kemarin,  Kementrian Luar Negeri Arab Saudi menilai pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Iran akan mengganggu stabilitas keamanan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Iran tidak menyadari bahwa pemberlakukan hukuman mati adalah hal wajar untuk menegakkan keadilan.

Sumber pejabat Kemenlu Saudi mengatakan, rezim sektarianisme Iran tidak menyadari bahwa penerapan hukum Syariah berdasarkan asas kesamaan dan Keadilan. Hukum tidak membedakan sektarian.

Pengadilan Kerajaan bekerja secara independen dan transparan. Tidak bersifat rahasia seperti di Iran.  Karena itu tindakan yang diakukan Iran adalah sebuah gangguan terang-terangan terakit putusan peradilan Syariah Saudi.

Baca juga, Ini Jalan Panjang Konflik Saudi-Iran, dari Revolusi Hingga Insiden Makkah.

Sumber itu menambahkan Iran telah melakukan intervensi dalam beragam konflik di kawasan seperti di Yaman, Lebanon, dan Suriah.Iran juga menyelundupkan senjata dan bahan peledak ke Bahrain dan Kuwait.

Dewan Ulama Senior Saudi mengutuk atas laporan yang dibuat oleh ulama Iran terhadap vonis pengadilan kelompok bersenjata tersebut. Pernyataan tersebut tidak bertanggung jawab.

 

sumber : Saudi Gazzete
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement