REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Kemenlu Saudi mengecam Iran menyusul penolakan Teheran atas eksekusi mati ulama Syiah Nimr al-Nimr. Tindakan Iran dinilai memperlihatkan wajah aslinya mendukung kelompok bersenjata.
Seperti dilansir Saudigazette, kemarin, Kementrian Luar Negeri Arab Saudi menilai pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Iran akan mengganggu stabilitas keamanan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Iran tidak menyadari bahwa pemberlakukan hukuman mati adalah hal wajar untuk menegakkan keadilan.
Sumber pejabat Kemenlu Saudi mengatakan, rezim sektarianisme Iran tidak menyadari bahwa penerapan hukum Syariah berdasarkan asas kesamaan dan Keadilan. Hukum tidak membedakan sektarian.
Pengadilan Kerajaan bekerja secara independen dan transparan. Tidak bersifat rahasia seperti di Iran. Karena itu tindakan yang diakukan Iran adalah sebuah gangguan terang-terangan terakit putusan peradilan Syariah Saudi.
Baca juga, Ini Jalan Panjang Konflik Saudi-Iran, dari Revolusi Hingga Insiden Makkah.
Sumber itu menambahkan Iran telah melakukan intervensi dalam beragam konflik di kawasan seperti di Yaman, Lebanon, dan Suriah.Iran juga menyelundupkan senjata dan bahan peledak ke Bahrain dan Kuwait.
Dewan Ulama Senior Saudi mengutuk atas laporan yang dibuat oleh ulama Iran terhadap vonis pengadilan kelompok bersenjata tersebut. Pernyataan tersebut tidak bertanggung jawab.