REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak diusulkan menjadi Ketua Umum Transisi Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar untuk memperkuat lagi internal kepengurusan dalam tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Wah, enggaklah. Saya kan sudah pernah jadi ketua umum, masa mau jadi ketua lagi," kata Wapres Kalla ditemui di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (5/1).
(Baca juga: Kubu Agung Usul Kepengurusan Transisi, JK Ketum dan Akbar Sekjen)
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) l Partai Golkar Sulawesi Selatan HM Roem menyatakan mendukung Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi Ketua Umum Transisi Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar setelah banyak masalah melanda partai tersebut. JK juga dianggap sebagai tokoh yang bisa menawarkan solusi dalam menyolidkan kembali Golkar.
"Semua upaya akan kita tempuh untuk menyolidkan partai ini dan menyelesaikan semua permasalahan yang ada di internal partai," kata Ketua DPRD Sulsel itu.
Roem sangat menyambut baik ketika ada pihak yang menunjuk Jusuf Kalla dan Akbar Tanjung sebagai Ketua Transisi DPP Golkar.
"Apa saja cara terbaik yang dianggap bisa menyelesaikan kemelut ini, sebaiknya dilakukan. Tidak mesti Pak JK. Tapi kalau memang hanya beliau yang bisa, tidak masalah," ujarnya.