Selasa 12 Jan 2016 11:38 WIB

Tahun Ini, Rapat Dewan Gubernur BI Dilaksanakan 2 Hari

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja melintas pada kantor Bank Indonesia, Jakarta.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja melintas pada kantor Bank Indonesia, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melakukan penyesuaian jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan pada tahun 2016 menjadi dua hari. Sebelumnya RDG Bulanan dilaksanakan satu hari.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, menjelaskan, RDG Bulanan hari pertama dilaksanakan untuk memperdalam hasil asesmen sektor moneter termasuk materi ekonomi regional (perkembangan ekonomi dari berbagai daerah di seluruh Indonesia), sektor stabilitas sistem keuangan, sektor sistem pembayaran,  dan pengelolaan uang rupiah, serta mengintegrasikan opsi-opsi bauran kebijakan yang akan ditempuh Bank Indonesia. Sementara, RDG  Bulanan hari kedua dilaksanakan untuk menetapkan bauran kebijakan Bank Indonesia.

"Perubahan pelaksanaan RDG Bulanan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas asesmen kondisi terkini makroekonomi, mikroekonomi, perkiraan ke depan, serta untuk memperkuat perumusan bauran kebijakan Bank Indonesia," jelas Tirta dalam keterangan resmi, Senin (11/1).

Menurutnya, RDG Bulanan bisa dihadiri oleh pihak di luar Bank Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999, RDG dapat dihadiri oleh seorang menteri atau lebih yang mewakili Pemerintah dengan hak bicara tanpa hak suara. 

"Untuk RDG Bulan Januari 2016, rencananya akan mengundang perwakilan dari Pemerintah, dalam hal ini Menko Perekonomian RI," ucapnya.

Di samping itu, publikasi Siaran Pers dan/atau penyelenggaraan Konferensi Pers akan dilaksanakan setelah RDG Bulanan hari kedua. Konferensi pers RDG Bulanan dilaksanakan untuk RDG Bulanan dengan cakupan kuartalan.

Penyelenggaraan RDG Bulanan dengan cakupan kuartalan masing-masing dilakukan pada bulan Februari 2016 (Cakupan Kuartal IV-2015), Mei 2016 (Cakupan Kuartal I-2016), Agustus 2016 (Cakupan Kuartal II-2016), November 2016 (Cakupan Kuartal III-2016).

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement