REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Majalah satire Prancis Charlie Hebdo kembali menghadapi kritikan karena menggambarkan Alan Kurdi, pengungsi anak-anak Suriah yang tenggelam, sebagai seorang dewasa pelaku serangan seksual di Jerman.
Seperti dilansir laman BBC News, Rabu (13/1), kartun ini memperlihatkan badan Alan di samping keterangan gambar yang mengisyaratkannya sebagai pelaku serangan seksual di Jerman. Kartun ini muncul setelah diketahui bahwa sekelompok migran melakukan serangan seksual terorganisir di kota Cologne, Jerman, saat malam Tahun Baru.
Majalah ini dikecam banyak pihak di media sosial dan dituduh melakukan rasisme. Pengguna Twitter mengatakan gambar tersebut memuakkan dan tidak berkelas di samping menuduh majalah itu rasis dan Islamofobia.
Kartun kontroversial ini keluar seminggu setelah peringatan penembakan di majalah tersebut yang menewaskan 10 orang pegawainya pada tahun 2015.
Sebelumnya majalah Charlie Hebdo pernah menerbitkan kartun Nabi Muhammad, yang memicu kemarahan umat Islam. Majalah tersebut juga pernah menurunkan satire bertema agama lain.
Baca juga: Terungkap Transkrip Percakapan Rahasia Qaddafi dan Tony Blair Sebelum Dibunuh