Kamis 14 Jan 2016 07:23 WIB

Kerry Bahas Iran dengan Menlu Arab Saudi

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
US Secretary of State John Kerry talks before meeting Russia's Foreign Minister Sergei Lavrov at Villa Taverna in Rome December 14, 2014.
Foto: Reuters/Evan Vucci/Ecan Vucci
US Secretary of State John Kerry talks before meeting Russia's Foreign Minister Sergei Lavrov at Villa Taverna in Rome December 14, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), John Kerry akan bertemu dengan Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir di London, Inggris pada Kamis (14/1).

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner mengatakan, Kerry dan Jubeir akan membahas berbagai isu, yaitu isu bilateral dan global. ‘’Termasuk (isu) Iran dan krisis yang sedang berlangsung di Suriah,’’ kata Kerry seperti dikutip dari laman Al Arabiya.

Pembicaraan Kerry di London akan menjadi kesempatan baru untuk Kerry untuk mencoba meyakinkan Jubair bahwa AS tetap berkomitmen untuk aliansi mereka. Ini sekaligus untuk mempersiapkan jalan bagi perundingan perdamaian Suriah yang rencananya digelar 25 Januari 2016 di Jenewa, Swiss. Arab Saudi telah mengambil peran dalam upaya internasional untuk menengahi diakhirinya perang saudara Suriah.

Koordinasi koalisi oposisi dan kelompok pemberontak yang akan mengirim tim perunding gabungan dalam pembicaraan perdamaian Suriah tersebut. Sedangkan, Iran mendukung rezim presiden Suriah Bashar al-Assad dan milisi Hizbullah Lebanon untuk tetap berkuasa. (AS Ucapkan Terimakasih pada Iran).

Di satu sisi, AS menganggap kelompok pendukung Assad adalah tentara teroris. AS dan Arab Saudi merupakan sekutu dekat selama puluhan tahun. Tetapi dalam beberapa bulan terakhir telah meningkat perselisihan karena menjangkau diplomatik AS ke Iran. Arab Saudi melihat Iran sebagai musuh yang berbahaya.

Kerry memang menghabiskan lebih banyak waktu menghubungi Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif lewat telepon dibandingkan kontaknya dengan al-Jubeir. Kontak Kerry terakhir pada Rabu (13/1), ketika ia meminta Iran lima kali untuk menjamin pembebasan 10 pelaut AS yang mereka tahan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement