Sabtu 16 Jan 2016 18:02 WIB

7 Jenis Manusia Dalam Menyikapi Masalah

Pengurus dan anggota  Majelis Ta'lim Darun Nadwah Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan.
Foto: Dok Saefulloh
Pengurus dan anggota Majelis Ta'lim Darun Nadwah Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG – Setiap orang menghadapi masalah dalam hidupnya. Masalah merupakan sebuah keniscayaan dalam hidup ini. Namun setiap orang berbeda-beda dalam merespons masalah.

“Setidaknya ada tujuh jenis manusia dalam menyikapi masalah,” kata Ustadz A Saefulloh MA saat mengisi pengajian di Majelis Ta’lim Darun Nadwah Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten, Jumat (15/1).

Saefulloh menyebutkan, orang konyol itu membuat masalah, orang kerdil memperbesar masalah,  orang biasa membicarakan masalah, orang besar mengatasi masalah, orang bijak/arif bersyukur dengan masalah, orang kreatif melihat peluang dari masalah, orang bertakwa naik derajat karena masalah.

 

Jadi, kata Saefulloh,  tidak ada masalah dengan masalah. “Masalahnya bagaimana cara kita menyikapi masalah. Karena pada hakikatnya, hidup itu rangkaian masalah demi masalah. Karena itulah jadikanlah masalah menjadi Masa Mengenal Allah,” papar Saefulloh yang juga salah seorang Asatidz Majelis Azzikra.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement