REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Pemerintah Brasil mengumumkan akan mendanai ppusat penelitian biomedis untuk membantu mengembangkan vaksin terhadap virus yang terkait kerusakan otak bayi.
Menteri Kesehatan Brasil Marcelo Castro mengatakan sasaran utama pendanaan tersebut adalah Butantan Institute guna mengembangkan vaksin untuk virus Zika.
Virus ini dapat menyebar dalam waktu singkat melalui gigitan nyamuk. Direktur Butantan Institute Jorge Kalil mengatakan bahwa pengembangan vaksin tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga hingga lima tahun.
Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengimbau perempuan hamil untuk menghindari 14 negara yang sedang mengalami wabah virus Zika.
Virus Zika bisa menyebar hingga ke Amerika Utara. Baru-baru ini virus tersebut dikaitkan dengan lonjakan angka cacat lahir termasuk microsefalus (suatu kondisi di mana bayi baru lahir memiliki ukuran otak dan kepala lebih kecil dari kondisi normal).
Kementerian Kesehatan Brasil setempat mengatakan 3.530 bayi lahir dengan microsefalus sejak Oktober 2015. Padahal pada 2014, kasus serupa terjadi kurang dari 150.
Virus Zika banyak terkonsentrasi di sekitar timur laut Brasil, daerah yang banyak ditempati warga kurang mampu. Meski begitu, kasus ini juga menyerang Rio de Janeiro dan kota-kota besar lainnya dan mendorong masyarakat menyediakan persediaan obat pengusir nyamuk.
Beberapa perempuan hamil di Brasil telah meninggalkan negara untuk menghabiskan kehamilan mereka di Amerika Serikat atau Eropa guna menghindari infeksi. Virus Zika disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang juga dapat membawa demam berdarah dan chikungunya.
"Hanya ada satu cara untuk melawan virus Zika yaitu menghancurkan tempat berkembang biak nyamuk," ujar Castro seperti dilansir dari CTV News, semalam.
Menurut dia, Kemenangan final melawan virus hanya akan datang ketika Brasil mengembangkan vaksin terhadap penyakit tersebut.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengingatkan perempuan hamil agar menghindari bepergian ke Brasil dan beberapa negara lain di Amerika yang mengalami wabah virus Zika.