Ahad 17 Jan 2016 08:02 WIB

Brasil Danai Pengembangan Vaksin Virus Zika

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Winda Destiana Putri
Brasil melarang sementara para ibu untuk hamil agar terhindar dari virus zika yang dibawa nyamuk dan dapat mematikan bayi.
Foto: EPA
Brasil melarang sementara para ibu untuk hamil agar terhindar dari virus zika yang dibawa nyamuk dan dapat mematikan bayi.

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Pemerintah Brasil mengumumkan akan mendanai ppusat penelitian biomedis untuk membantu mengembangkan vaksin terhadap virus yang terkait kerusakan otak bayi.

Menteri Kesehatan Brasil Marcelo Castro mengatakan sasaran utama pendanaan tersebut adalah Butantan Institute guna mengembangkan vaksin untuk virus Zika.

Virus ini dapat menyebar dalam waktu singkat melalui gigitan nyamuk. Direktur Butantan Institute Jorge Kalil mengatakan bahwa pengembangan vaksin tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga hingga lima tahun.

Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengimbau perempuan hamil untuk menghindari 14 negara yang sedang mengalami wabah virus Zika.

Virus Zika bisa menyebar hingga ke Amerika Utara. Baru-baru ini virus tersebut dikaitkan dengan lonjakan angka cacat lahir termasuk microsefalus (suatu kondisi di mana bayi baru lahir memiliki ukuran otak dan kepala lebih kecil dari kondisi normal).

Kementerian Kesehatan Brasil setempat mengatakan 3.530 bayi lahir dengan microsefalus sejak Oktober 2015. Padahal pada 2014, kasus serupa terjadi kurang dari 150.

Virus Zika banyak terkonsentrasi di sekitar timur laut Brasil, daerah yang banyak ditempati warga kurang mampu. Meski begitu, kasus ini juga menyerang Rio de Janeiro dan kota-kota besar lainnya dan mendorong masyarakat menyediakan persediaan obat pengusir nyamuk.

Beberapa perempuan hamil di Brasil telah meninggalkan negara untuk menghabiskan kehamilan mereka di Amerika Serikat atau Eropa guna menghindari infeksi. Virus Zika disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang juga dapat membawa demam berdarah dan chikungunya.

"Hanya ada satu cara untuk melawan virus Zika yaitu menghancurkan tempat berkembang biak nyamuk," ujar Castro seperti dilansir dari CTV News, semalam.

Menurut dia, Kemenangan final melawan virus hanya akan datang ketika Brasil mengembangkan vaksin terhadap penyakit tersebut.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengingatkan perempuan hamil agar menghindari bepergian ke Brasil dan beberapa negara lain di Amerika yang mengalami wabah virus Zika.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement