Kamis 27 Feb 2025 18:19 WIB

Presiden Brasil Sebut BRICS Berencana Mencari Sistem Pembayaran Alternatif Negara Anggota

Donald Trump sebelumnya mengklaim BRICS telah membatalkan rencana meninggalkan dolar.

Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva.
Foto: EPA-EFE/Andre Borges
Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, mengatakan bahwa BRICS, yang saat ini diketuai oleh Brasil, berencana mencari platform alternatif untuk sistem pembayaran antarnegara anggota. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS dijadwalkan berlangsung di Rio de Janeiro pada 6-7 Juli mendatang, di mana pada tahun ini, Brasil menjabat sebagai ketua BRICS.

Presiden Brasil membuka pertemuan Sherpa BRICS pada Rabu (27/2/2025). Sherpa BRICS merupakan pertemuan para pejabat senior anggota BRICS untuk membahas serta merancang keputusan yang akan dibahas oleh para kepala negara dalam KTT BRICS mendatang.

Baca Juga

"Eskalasi proteksionisme dalam perdagangan dan investasi saat ini semakin memperkuat urgensi langkah-langkah untuk mengatasi hambatan dalam integrasi ekonomi kita," ujar Lula, seperti dikutip oleh portal berita UOL.

"Memperluas opsi pembayaran berarti mengurangi kerentanan dan biaya. Kepemimpinan Brasil dalam BRICS berkomitmen untuk mengembangkan platform pembayaran tambahan yang lebih mudah diakses, transparan, dan aman," kata Lula menambahkan.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa negara-negara BRICS telah meninggalkan rencana mereka untuk menciptakan alternatif dolar AS dalam transaksi keuangan setelah Washington mengancam akan memberlakukan tarif hingga 150 persen dan menghentikan perdagangan dengan mereka. Menurut Trump, BRICS berencana menciptakan mata uang baru, kemungkinan menggunakan yuan China, tetapi membatalkan rencana tersebut setelah ancaman dari AS.

Sebelumnya juga dilaporkan, bahwa negara-negara BRICS telah membahas kemungkinan untuk memperluas penggunaan mata uang nasional dalam transaksi dan menciptakan mata uang bersama di dalam blok tersebut, namun belum ada keputusan final yang diambil.

BRICS adalah asosiasi antarnegara yang dibentuk pada 2006 oleh Rusia, China, India, dan Brasil. Kemudian, Afrika Selatan bergabung pada 2011. Sejak awal 2024, sejumlah negara lain juga telah bergabung dengan BRICS.

sumber : Antara, Sputnik-OANA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement