REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC - Pimpinan Washington Post, Fred Ryan, menyatakan salah satu wartawannya, Jason Rezaian, telah meninggalkan Iran. Rezaian dibebaskan setelah 14 bulan dipenjara dan dihukum atas tuduhan tak berdasar.
"Kami lega, 545 hari mimpi buruk Jason dan keluarganya kini telah berakhir. Kami senang Iran membebaskan empat orang Amerika lainnya. Harapan kami, tahanan lainnya segera menyusul," ujar Ryan, dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan The Huffington Post.
Para tahanan Amerika tersebut dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran kesepakatan atas sanksi yang dijatuhkan terhadap negara itu dalam kesepakatan nuklir. Seluruh kru Washington Post dan keluarga Rezaian berusaha tanpa henti agar ia dibebaskan. Upaya pembebasan Rezaian juga didukung organisasi media advokasi dan wartawan seluruh dunia.
Editor Eksekutif Washington Post, Marty Baron mengatakan, penahanan Rezaian merupakan ketidakadilan yang keterlaluan. "Iran berlebihan dengan menghukum seorang jurnalis yang tidak bersalah dari kejahatan berat, yang persidangannya berlangsung secara rahasia tanpa bukti apapun," ujar Baron.
Setelah Rezaian dan istrinya, Yeganeh Salehi, meninggalkan Iran pada Ahad pagi, Ryan mengatakan seluruh staf Washington Post sangat gembira menyambut Rezaian kembali ke ruang kerja media AS tersebut.