Senin 18 Jan 2016 22:28 WIB

Memahami Sifat Rahmat dan Gadhab Allah

Allah ada dimana-mana.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi/ca
Allah ada dimana-mana.

Oleh: Nasaruddin Umar, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surah al-Fatihah menampilkan dua sifat Allah SWT yang seolah-olah kontradiktif, yaitu sifat kasih sayang (al-rahmah) dan sifat marah (al-gadhab). Sifat kasih sayangnya ditunjukkan di dalam ayat pertama yang memperkenalkan dirinya sebagai pribadi (Allah) Maha Pengasih dan Maha Penyayang (al-Rahman al-Rahim), ayat kedua memperkenalkan diri-Nya sebagai Maha Pemelihara (rububiyyah) terhadap segenap alam semesta, dan ayat ketiga memperkenalkan dirinya sebagai Tuhan (Rab) juga Maha Pengasih dan Maha Penyayang (al-Rahman al-Rahim).

Masalahnya ialah bagaimana memahami diri-Nya sebagai Maha Kasih Sayang, tetapi pada sisi lain Ia mengisyaratkan diri-Nya sebagai: Malik yaum al-din (Yang memiliki hari pembalasan) (QS al-Fatihah [1]:4) dan memperkenalkan sifat kemurkaan (al-magdhub) kesesatan (al-dhalin): Gair al-magdhub 'alaihim wa la al-dhalin (bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat) (QS al-Fatihah [1]:1-7).

Jika kita menyimak secara mendalam, baik dari segi bahasa maupun semangat umum keseluruhan dari tujuh ayat surah al-Fatihah maka sesungguhnya bisa dipahami bahwa sesungguhnya sifat kasih sayang Allah SWT menenggelamkan sifat kemurkaan dan kebencian-Nya.

Nama Allah yang diperkenalkan di dalam surah al-Fatihah yang dikenal sebagai Umm al-Qur'an dan Umm al-Kitab ialah "Allah" sebagai lafz al-Jalalah, Rabb yang menonjolkan makna kelembutan (feminine, nurturing), al-Rahman, dan al-Rahim. Bahkan, basmalah (bi ism Allah al-Rahman al-Rahim) yang terulang sebanyak 114 kali di dalam Alquran menekankan dua sifat utamanya yang sering disebut sebagai ummahat al-shifah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement