REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sebuah dewan oposisi Suriah yang dibentuk di Riyadh bulan lalu mengaku tidak akan menghadiri perundingan damai jika pihak ketiga bergabung dalam pembicaraan. Pernyataan ini mengacu pada upaya Rusia memasukkan kelompok-kelompok lain dalam proses pembicaraan damai pekan depan.
Kepala dewan oposisi Riad Hijab menuduh Rusia menghambat negosiasi. Ia juga mengatakan, oposisi tidak bisa bernegosiasi sementara Suriah sedang sekarat akibat blokade dan pemboman.
Dalam ksesmpatan konferensi pers di Riyadh, Rabu (20/10), Hijab mengumumkan nama-nama tokoh oposisi yang akan mengambil bagian dalam pembicaraan. "Mereka termasuk Mohamed Alloush, seorang tokoh politik di Jaysh al-Islam (Islam Army)," ujarnya.
Jaysh al-Islam merupakan kelompok oposisi yang dainggap sebagai kelompok teroris oleh Damaskus dan Moskow.
Baca juga, 10 Langkah untuk Mengalahkan ISIS.