REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dai muda, Ustaz Erick Yusuf mengatakan, ormas model Gafatar marak bermunculan karena di dalam masyarakat banyak kegelisahan, keputusasaan, dan ketidakpastian ekonomi.
"Gafatar ini seolah menawarkan harapan hidup lebih baik dengan pindah ke satu tempat dan membuat aturan baru, mereka juga tak mewajibkan shalat," kata Ustaz Erick Yusuf, Kamis, (21/1).
Bagi orang awam, jalan pintas itu sangat menarik. Contohnya saja sekarang banyak anak-anak muda yang mau kawin mutah.
"Dorongan seksual anak-anak muda ini tinggi dan berkembang besar. Namun agama Islam melarang seks di luar nikah, makanya mereka lalu tertarik kawin mut'ah padahal itu haram," jelas Ustaz Erick Yusuf
Para pengikut Gafatar ini, sambung Ustaz Erick Yusuf, berbondong-bondong ikut kawin mut'ah. ''Mereka tidak tahu atau pura-pura tidak tahu,'' jelas Ustaz Erick menambahkan.
Menurut Ustaz Erick Yusuf, jalan pintas walau salah sering diikuti oleh orang-orang yang gelisah. Mereka terjerumus dengan berbagai harapan.
"Makanya para dai, ulama, harus menjaga umat kita semua agar tak terjerumus ke organisasi atau sekte sesat. Kita harus berjamaah bukan hanya urusan dai, ulama, dan pemerintah," ujar Ustaz Erick Yusuf menambahkan.