Jumat 22 Jan 2016 14:04 WIB

Tak Satu Pun Dakwah Nabi Diwarnai Kekerasan

Rep: Hannan Putra/ Red: Achmad Syalaby
Makam Rasulullah
Foto: Ilustrasi
Makam Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, Banyaknya model pemikiran Islam dari yang liberal hingga ekstrimis membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta tokoh-tokoh umat Islam mengampanyekan konsep ummatan washatan.

Maksudnya, Islam pertengahan yang bisa mengusung perdamaian dan rahmatan lil alamin. Washath (pertengahan) tidak ekstrim seperti mereka yang radikalis, tetapi tidak pula liberal yang bisa jatuh pada penistaan agama.

Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat (PP) Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis mengatakan, konsep Islam yang moderat ini bukanlah hal baru tetapi memang menjadi ide dasar ajaran Islam. Jika melihat historis munculnya Islam, proses-proses pensyariatan selalu terkesan moderat. Ditandai istilah Nabi SAW, "Khairul umuri aushatiha" (Sebaik-baik urusan adalah urusan pertengahan). (HR Ahmad).

"Kita lihat dalam proses ajaran Islam. Ketika awal Rasul diutus, periode pertama itu fokus risalah Islam bicara soal akidah dan akhlak. Baru pada periode Madinah, Rasul menegakkan amar makruf nahi mungkar," jelas Kiai Masyhuril Khamis kepada Republika.co.id.