REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hujan besar menyebabkan banjir di Jalur Gaza, Selasa (26/1). Kondisi itu memperparah kondisi warga Gaza yang hidup dengan keterbatasan infrastruktur.
Petugas penyelamat menggunakan sampan ala kadarnya dan dayung untuk mengevakuasi warga dari belasan rumah yang terendam. Kolam-kolam air juga terbentuk di jalan-jalan utama akibat drainase yang buruk.
Sekitar 1,8 juta orang hidup di Jalur Gaza yang hancur akibat serangan Israel pada musim panas tahun lalu. Wilayah tersebut dikuasai oleh kelompok Hamas.
Anggota Pertahanan Sipil Palestina mendayung perahu di wilayah banjir saat ia membuat jalan untuk mengevakuasi orang selama badai musim dingin di Rafah, Jalur Gaza, Selasa (26/1). Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Hamas mengatakan, puluhan ayam mati di peternakan Gaza. Pada salah satu kandang ayam, pekerja mengurangi air setinggi pinggang untuk mengambil unggas yang mati.
Terbatasnya pasokan gas dan listrik membuat kehidupan kian merana karena cuaca dingin. Penduduk membakar kayu untuk tetap hangat.
Baca juga, Politikus Israel: Perang Gaza Baru Hanya Soal Waktu.