REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Tersangka teroris di Kota Melbourne, Australia, Sevdet Besim dituduh merencanakan serangan kepada polisi dengan cara memasang bahan peledak pada kanguru yang badannya ditulisi simbol ISIS.
Demikian terungkap dalam dakwaan yang disampaikan di pengadilan, Kamis (28/1). Besim (19 tahun) tetap menyatakan tidak bersalah terhadap empat dakwaan yang diajukan penuntut, yang semuanya terkait dengan perencanaan serangan teror pada peringatan Hari Anzac di Melbourne tahun lalu.
Penuntut membatalkan satu dakwaan lainnya terkait konspirasi melakukan serangan. Besim dituduh menjalin komunikasi dengan seorang remaja di luar negeri, serta merencanakan memenggal atau menyerang petugas polisi pada Hari Anzac sehingga serangan itu akan lebih mudah dikenang.
Rangkuman isi pembicaraan antara kedua remaja ini, mendiskusikan kemungkinan menggunakan kanguru sebagai sarana untuk melakukan serangan.
"Komunikasinya terjadi pada Kamis 20 maret 2015, dan Besim mengirim gambar yang disertai komentar 'lihat ini hahaha'. Percakapan mereka berlanjut dan Besim kemudian menyarankan untuk menggunakan kanguru yang dipasangi bahan peledak C4," demikian isi dakwaan itu.
Besim kemudian menimpali lagi, "Yang penting saya bisa mengirim anjing-anjing itu ke neraka".
Dia tetap berada dalam tahanan untuk menunggu persidangan berikutnya pada 3 Februari.
Baca juga:
Sejarah Hari Ini: Pasangan Remaja Berdarah Dingin Lakukan Pembunuhan Berantai
Ini Sebab Jumlah Perokok Remaja di Australia Anjlok
Menengok Kapal Perang Australia di Tepi Laut Jakarta