REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengemukakan paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah jangan terlalu banyak agar dapat diterapkan dengan sebaik-baiknya.
"Tidak perlu terlalu banyak paketnya, yang penting yang sudah ada segera diimplementasikan dulu," kata Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Bahlil Lahadalia, Kamis (28/1).
Bahlil menyatakan hal tersebut dalam menyambut paket ekonomi kesembilan baru-baru ini dan juga rencana pemerintah untuk terus menggulirkan paket stimulus hingga akhir tahun 2019. Hipmi meminta pemerintahan Jokowi-JK memprioritaskan upaya mengimplementasikan delapan paket yang sudah diluncurkan, daripada menambah paket lainnya.
Ia mengatakan lebih mendukung penguatan kualitas dan dampak paket yang sudah ada daripada menambah berbagai paket lainnya. Menurut dia, bila paket itu terlambat turun ke bawah atau lambat terimplementasi, dikhawatirkan paket ini akan kehilangan momentum atau tidak relevan lagi.
Sebagaimana diwartakan, Pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi kesembilan yang menyasar tiga sektor. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (27/1), menjelaskan ketiga sektor tersebut meliputi percepatan pemenuhan kebutuhan listrik rakyat, pemasukan ternak atau produk hewan dan deregulasi logistik.
"Untuk mempercepat penyediaan dan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik bagi rakyat melalui kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan," kata Darmin