REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Sekitar dua-pertiga dari 32 ribu pencari suaka yang tiba di Finlandia pada tahun 2015 secara bertahap akan dideportasi. Aplikasi untuk mendapatkan suaka ke negara tersebut juga akan dipersulit.
“Pada prinsipnya kita berbicara sekitar dua pertiga, yang berarti sekitar 65 persen dari 32 ribu akan dideportasi,” kata Pejabat Kementerian Dalam Negeri Finlandia Paivi Nerg, Jumat (28/1).
Lebih dari 20.000 pencari suaka tiba di Finlandia tahun lalu berasal dari Irak. Nerg mengatakan Finlandia akan membuat aplikasi yang lebih sulit bagi pendatang dari Irak, Afghanistan dan Somalia. Finlandia melihat situasi keamanan di daerah tertentu di Timur Tengah telah mereda.
"Dalam tahun-tahun sebelumnya sekitar 60 persen pencari suaka ditolak, sekarang kami telah agak memperketat kriteria kami untuk Irak, Afghanistan dan Somalia." Kata Nerg.
Dia mengatakan dua penerbangan akan disewa untuk mendeportasi warga Irak dalam beberapa bulan mendatang. Nerg menekankan bahwa setiap aplikasi sedang dievaluasi secara individual dan warga Finlandia yang mengusir hanyalah sebuah dugaan.
Finlandia saat ini sedang dalam negosiasi diplomatik dengan negara tetangga Rusia untuk menghentikan migran memasuki Finlandia melalui wilayah Arktik. Jumlah migran memasuki Finlandia telah meningkat setelah Norwegia menghalangi pengusi memasuki negara itu di perbatasan Arktik dengan Rusia pada bulan Desember lalu.
Hal ini terjadi hanya beberapa hari setelah Swedia mengumumkan akan menolak 80 ribu aplikasi pencari suaka. Sekitar 163 ribu migran mencari suaka ke Finlandia selama 2015, per kapita tertinggi di seluruh Eropa.