Senin 01 Feb 2016 07:23 WIB

10 Ribu Pengungsi Anak Dilaporkan Hilang

 Seorang anak pengungsi Suriah diselimuti blanket thermal di Yunani.  (REUTERS/Yannis Behrakis)
Seorang anak pengungsi Suriah diselimuti blanket thermal di Yunani. (REUTERS/Yannis Behrakis)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lebih dari 10 ribu pengungsi anak kemungkinan hilang setelah tiba di Eropa dalam waktu dua tahun belakangan, seperti diungkapkan unit intelijen kepolisian Uni Eropa, Europol.

Menurut Europol, ribuan anak-anak itu hilang setelah didaftar oleh pihak berwenang negara tujuan. "Bukan hal yang tidak masuk akal jika kami mencari 10.000 lebih anak-anak," kata Kepala Staf Europol, Brian Donald, kepada koran edisi akhir pekan, The Observer, Ahad (31/1).

Europol memperingatkan ada kemungkinan pengungsi anak dan kaum muda itu dipaksa untuk dieksploitasi secara seksual oleh kelompok-kelompok penjahat. "Tidak semuanya dieksploitasi secara kriminal, sebagian mungkin diserahkan kepada anggota keluarga. Kami hanya tidak tahu mereka di mana, apa yang mereka lakukan, dan dengan siapa mereka," kata Donald menambahkan seperti dikutip BBC.

Sementara itu badan amal Save The Children memperkirakan sepanjang tahun lalu sekitar 26 ribu pengungsi anak tiba di Eropa tanpa didampingi keluarganya. 

Bulan Oktober, pihak berwenang di Trelleborg, Swedia selatan, melaporkan hilangnya sekitar 1.000 pengungsi anak dan kaum muda yang tidak ditemani yang tiba di kota itu pada bulan sebelumnya.

Europol mengatakan sejumlah besar pengungsi anak juga hilang setelah mendarat di Yunani, yang menjadi pintu pertama bagi sekitar satu juta pengungsi yang tiba di Eropa dengan perahu sepanjang 2015 lalu. Kelompok-kelompok penjahat yang terlibat dalam penyelundupan manusia, menurut Europol, kini menjadikan anak-anak sebagai sasaran untuk dipaksa menjadi pekerja seks, budak, maupun kegiatan yang melanggar hukum lainnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement