REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mendesak Korea Utara untuk menghindari meningkatnya ketegangan di wilayah Semenanjung Korea. Rusia pun mengungkapkan keprihatinan mendalam atas pengumuman rencana peluncuran roket Korut.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka telah memanggil duta besar Korut di Moskow terkait pengumuman peluncuran roket. Korut dikabarkan akan melakukan peluncuran antara 8 dan 25 Februari.
Seperti diberitakan Channel News Asia, Moskow mengatakan, telah mengeluarkan seruan mendesak kepada Korut untuk menahan diri dari tindakan yang bisa meningkatkan ketegangan di wilayah.
Moskow juga menyerukan negara isolasi tersebut untuk taat tanpa syarat kepada Resolusi Dewan Keamanan PBB. Rusia mendesak Korut untuk kembali ke perundingan mengenai program nuklirnya dan isu-isu lainnya.
Baca juga, Jepang Melaporkan Peluncur Rudal Korut Mulai Bergerak.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyebut peluncuran rudal Korut sebagai perkembangan yang sangat mengganggu. Sanksi PBB melarang Korut dari setiap penggunaan teknologi rudal balistik.
Peluncuran tersebut akan menjadi pelanggaran besar lain dari resolusi Dewan Keamanan PBB setelah uji coba nuklir terbaru Korut pada 6 Januari lalu.