Kamis 04 Feb 2016 22:30 WIB

Atasi Paceklik, Mendes akan Bangun Lumbung Pangan Desa

Menter Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar menerima Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti, di Kantornya, Kamis (4/2)
Foto: Dokumen Kementeriaan PDTT
Menter Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar menerima Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti, di Kantornya, Kamis (4/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Mengatasi rawan pangan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar berencana membangun lumbung pangan desa. Tidak hanya itu, Menteri Marwan juga berencana akan membangun rumah pangan desa.

"Program lumbung pangan desa ini bagus. Jika ini bisa berjalan, masyarakat tidak akan kekurangan pangan lagi saat musim paceklik," ujarnya saat menerima kunjungan dari Badan Urusan Logistik (Bulog) di Kantornya, Kamis (4/2).

Dengan adanya lumbung pangan desa, ia menambahkan, masyarakat desa akan terhindar dari harga beras yang tinggi. Lebih lanjut ia berharap, lumbung pangan desa tersebut juga bisa membantu ketahanan pangan nasional.

"Lumbung pangan desa ini fungsinya sebagai cadangan beras, jadi bisa ikut membantu Pemerintah mengatasi kekurangan pasokan beras yang menyebabkan harga beras melambung. Kalau ini berjalan baik, ketahanan pangan dapat dibentuk dari desa-desa," ujarnya dalam siaran persnya kepada Republika.co.id.

Terkait hal tersebut, Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti, menjelaskan, jika Kementerian Desa memiliki infrastruktur yang memadai, lumbung pangan desa akan sangat dibutuhkan pada kondisi tertentu. Lumbung pangan desa, menurut dia, juga dapat diberdayakan koperasi desa, sehingga mampu membantu perekonomian desa.

"Lumbung padi dapat digunakan dari produksi, proses dan penyimpanan. Begitu panen, akan kami beli, kami proses dan kami simpan. Pada saat tertentu, beras tersebut akan dijual dengan harga yang wajar. Karena saat paceklik, beras di pasar berpotensi mahal," ujarnya.

Djarot juga menjelaskan, lumbung pangan desa tersebut tidak hanya dipriortaskan untuk komoditi beras gabah saja. Lumbung Pangan Desa juga akan dijadikan wadah untuk memberdayakan beras jagung.

"Jika di desa tidak ada gudang, kementerian desa dapat menyediakan lahannya, nanti akan kita bangun gudangnya di sana," ujarnya.

Selanjutnya terkait program rumah pangan ia menjelaskan, merupakan wadah yang akan memenuhi kebutuhan pangan yang tidak tersedia di desa. Sebab, tidak semua desa mandiri pangan secara keseluruhan.

"Mungkin di desa tertentu, tidak terpenuhi dari sisi peternakan atau sebagainya. Ini harus diisi melalui rumah pangan ini," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement