REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mensosialisasikan penggunaan trotoar menyusul saat ini penggunaan trotoar yang masih sering disalahfungsikan untuk berjualan maupun parkir kendaraan.
Penjabat Bupati Sidoarjo Jonathan Judianto mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk menyadarkan masyarakat terkait dengan penggunaan trotoar yang baik dan benar.
"Trotoar yang semestinya diperuntukkan bagi pejalan kaki acap kali dipakai berjualan maupun parkir kendaraan," katanya, Senin (8/2).
Ia mengemukakan, berbagai imbauan seperti "trotoar bukan tempat parkir" maupun "trotoar dibangun untuk pejalan kaki" diarak memutari jalan di Sidoarjo. Ia berpesan kepada masyarakat untuk menggunakan trotoar sebagaimana fungsinya dan melarang trotoar dipakai untuk berjualan atau parkir kendaraan.
"Trotoar dibangun untuk pejalan kaki agar aman dan nyaman berjalan tidak khawatir kendaraan yang berjalan. Jangan berjualan di atas trotoar, trotoar bukan tempat berjualan," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa anggaran untuk membangun maupun memelihara trotoar cukup besar. Setiap tahun Dinas PU Bina Marga Sidoarjo berupaya untuk mempercantik trotoar di Sidoarjo.
"Oleh karena itu masyarakat Sidoarjo diminta untuk memelihara trotoar-trotoar yang ada. Masyarakat diminta untuk tidak mengotori trotoar maupun memasang reklame seenaknya," katanya.