REPUBLIKA.CO.ID, PYONGPYANG -- Korea Utara mengatakan kompleks industri bersama dengan Korea Selatan, Kaesong, kini merupakan kawasan militer.
Hal tersebut dinyatakan setelah pemerintah Seoul memutuskan menghentikan sementara operasi di Kaesong, di dekat perbatasan Utara dan Selatan. Pyongyang juga mengatakan akan mengusir semua warga Korea Selatan yang berada di kompleks tersebut dan membekukan aset semua perusahaan di sana.
Langkah penundaan operasi di Kaesong ditempuh Korea Selatan sebagai tanggapan atas peluncuran roket Korea Utara, pada 7 Februari lalu, yang dicurigai sebagai kedok unuk melakukan uji coba rudal jarak jauh.
Sebanyak 124 perusahaan dan sebagian besar adalah perusahaan Korea Selatan beroperasi di Kaesong, yang mempekerjakan sekitar 50 ribu warga Korea Utara. Seperti dilaporkan BBC, Kamis (11/2), sejumlah perusahaan mulai mengambil barang-barang yang bisa dibawa serta cadangan produk maupun bahan kasar sebagai bagian dari penutupan operasi.
Banyak warga Korea Utara yang tidak datang ke tempat kerjanya di Kaesong pada Kamis (11/2). Sementara para manajer Korea Selatan membersihkan mejanya untuk meninggalkan kompleks tersebut.