REPUBLIKA.CO.ID, Muslimah Skandinavia mendirikan satu masjid di Denmark yang mengkhususkan Imam dalam masjid tersebut adalah wanita. Pendirian masjid memang ditujukan untuk melawan struktur dominan laki-laki dalam Islam.
Seluruh aktivitas di masjid tersebut, kecuali shalat Jumat, akan terbuka namun seluruh kegiatan akan dipimpin oleh imam wanita.
Masjid bernama Masjid Mariam tersebut didirikan di Kopenhagen, Denmark, oleh Sherin Khankan. Khankan, dilansir dari The Independent menyatakan keinginannya untuk melawan tradisi patriarki yang selama ini dipandang normal.
“Kita menganggap patriarki suatu struktur yang normal dalam institusi keagamaan. Tidak hanya Islam, tapi juga dalam Yahudi dan Kristen, serta agama-agama lain. Dan saya ingin menantang hal itu,” ujar Khankan.
Khankan yang dikenal sebagai komentator tersebut mendapati reaksi positif dari mayoritas komunitas Muslim lokal di Kopenhagen, dengan juga sedikit kritik atas langkah pendirian Masjid Mariam.
Khankan menyatakan dalam Islam sesungguhnya terdapat tradisi wanita menjadi pemimpin. Kebanyakan kritik yang ada berdasarkan ketidaktahuan mereka sendiri.
Langkah sejenis pernah direncanakan Muslimah Inggris di Bradford. Tahun lalu, Dewan Muslim Wanita (MWC) telah mengumumkan rencana pembangunan masjid yang dipimpin oleh wanita dan telah dikonsultasikan pada publik Agustus lalu.
Muslimah Inggris sendiri baru-baru ini mendapati adanya tekanan politik dari pria-pria Partai Buruh, menghalangi kandidat anggota dewan wanita untuk menjabat. Situasi tersebut menimbulkan tuntutan dari para anggota partai wanita agar pemerintah menyelidiki tekanan politik tersebut.