REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof Dr Mudjia Rahardjo, MSc, didampingi Wakil Rektor Dr Sugeng Listyo Prabowo dan Kepala Pusat Kerjasama Intenasional, Dr Bakhruddin Fannani, MA; serta Kepala Bagian Perencanaan, Dr Ridwan Jumhar Ismail, Ahad (14/2) diterima Grand Syeikh Al Azhar, Mesir, Prof Dr Ahmad Muhammad Ahmad al-Thayyib.
Dalam kunjungan di kantor Grand Syeikh Al Azhar Kairo, Mesir tersebut, rombongan Rektor UIN Malang, Prof Dr Mudjia Rahardjo didampingi para pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir.
Melalui surat elektronik yang diterima Republika, Senin (15/2), Rektor UIN Malang, Prof Dr Mudjia Rahardjo menjelaskan,kunjungan Grand Syeikh Al Azhar ke Indonesia 21 Februari hingga 26 Februari, memiliki makna sangat positif bagi upaya semakin memperkokoh hubungan bilateral antara Indonesia dan Mesir yang selama ini sudah terjalin baik.
''Kunjungan tersebut secara simbolis bermakna strategis untuk menunjukkan ke masyarakat internasional tentang pentingnya persatuan masyarakat muslim dunia yang beberapa tahun terakhir tergoncang akibat praktik-praktik kekerasan oleh kelompok-kelompok yang memperjuangkan kepentingannya dengan menggunakan simbol agama (Islam),'' jelas Mudjia Rahardjo.
Sementara itu, menurut Duta Besar Republik Mesir untuk Indonesia, Baha-uddin Bahjat Dasuki yang mengunjungi Pondok Modern Gontor Putri 1 Mantingan, Ngawi, Jawa Timur, Senin (1/2), Grand Syeikh Al Azhar, dalam kunjungan ke Indonesia, juga akan mengunjungi Pondok Modern Daarussalam Gontor Putra di Gontor, Ponogoro dan Gontor Putri di Mantingan, Ngawi, Jawa Timur.