REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Negara Indonesia 46 membuka cabang di Wise Tower, Seoul, Korea Selatan, dan diresmikan oleh Duta Besar Indonesia untuk negara tersebut, John A Prasetio dan Manager BNI46 Cabang Seoul, Wan Andi Aryati pada Senin (15/2).
"Industri perbankan di Korea Selatan memang sudah saling berdesakan, namun BNI46 masih melihat celah-celah pasar yang bisa digarap," kata Wan Andi dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (16/2). Menurut dia, BNI46 menyasar pasar perdagangan negeri ginseng tersebut.
"BNI Seoul ingin menjadi jembatan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dengan menyediakan pinjaman dan aneka jasa perbankan terkait lainnya," kata Wan Andi.
Dia menambahkan, BNI46 juga menyediakan jasa bagi pengusaha Korea Selatan yang ingin berinvestasi di tanah air. "Kami juga menyasar pasar tenaga kerja Indonesia di Korea Selatan yang kini jumlahnya mencapai 40 ribu orang. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi para pahlawan devisa Indonesia," katanya.
Dubes Prasetio menyatakan kondisi ekonomi dunia masih dalam kondisi terpuruk. Pasar saham dan nilai mata uang di beberapa negara terhadap dolar AS masih terus menurun.
"Ini menunjukan sentimen global belum menggembirakan. Uniknya, ekonomi Indonesia masih relatif cukup kokoh di tengah guncangan ketidakpastian," kata Dubes.
Menurut dia, kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Korea Selatan masih positif. Permintaan produk Indonesia dan investasi Korea Selatan di tanah air juga tetap bergairah.
"Mereka merespon positif atas kebijakan ekonomi Presiden Joko Widodo. Saya yakin keberadaan BNI46 di Korsel sangat penting untuk menjembatani kerja sama ekonmi ke dua belah pihak," kata Dubes.
Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukan investasi langsung Korea Selatan di tanah air dalam lima tahun terakhir berada di peringkat empat dengan nilai lebih dari 7 miliar dolar AS. Saat ini terdapat 2.700 perusahaan Korea Selatan di Indonesia.