REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Sebanyak 17 pasangan kepala daerah hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2015 di Jawa Tengah resmi dilantik untuk memimpin daerahnya masing-masing. Usai pelantikan, para kepala daerah ini diminta untuk segera bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) besar di Jawa Tengah.
“Setidaknya ada 17 PR besar di Jawa Tengah yang harus kita kerjakan bersama- sama,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan pelantikan di hadapan para pasangan kepala daerah berikut para SKPD dan segenap tamu undangan, Rabu (17/2).
Menurut gubernur, salah satu PR yang cukup mendesak untuk di selesaikan adalah soal kemiskinan. Di Jawa Tengah masih ada 15 daerah (kabupaten/kota) masuk zona merah yang berarti jumlah warga miskinnya relatif banyak.
Ia menginginkan bersama kepala daerah terpilih untuk sama-sama membicarakan pengetasan kemiskinan. Ganjar berjanji akan mencoba menyingkronkan program masing- masing kabupaten/kota dengan program pemerintah propinsi (pemprov) Jawa Tengah.
“Mohon maaf, para wakil rakyat yang hadir di sini, kami akan meminta untuk membahas persoalan ini,” jelasnya.
Selain PR besar kemiskinan, lanjutnya, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan. Misalnya, penanganan bencana alam, wabah penyakit DBD, angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
“Sekali lagi, selain rob, AKI dan AKB di Kota sematang masih tinggi,” tegasnya.
Hal lain yang harus segera ditangani di Jawa Tengah antara lain meliputi perlindungan anak dari kejahatan sosial dan masalah sistem kontrol sosial serta perhatian orang tua, penanganan eks Gafatar, efektifitas komunikasi dan informasi kepada masyarakat serta perbaikan sektor layanan publik.
“Sektor layanan publik berdasarkan laporan ombidsman kurang rapotnya masih merah. Contohnya dalam hal pelayanan KTP di beberapa daerah, saya masih sering dapat laporan ada pungli,” tegas Ganjar.