REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) belum menarik sanksi larangan tampil membela timnas Prancis kepada striker Karim Benzema. Penyerang Real Madrid ini disanksi karena masih dalam proses hukum akibat dituduh melakukan pemerasan terhadap rekannya di timnas Prancis Mathieu Valbuena.
Sanksi tersebut akan dicabut bila sudah ada kepastian hukum dari pengadilan Kota Versailles, mengenai apakah Benzema benar bersalah atau tidak.
Dikutip dari Marca, Jumat (19/2), pelatih Prancis Didier Deschamps disebut sudah menginginkan pemain Real Madrid itu ada di skuatnya jelang persiapan Piala Eropa di Prancis. Walau masih tersangkut kasus hukum, pemain 27 tahun itu tetap konsisten mencetak gol bersama Madrid, terutama di La Liga.
(Baca: Madrid Hanya Kumpulan Individu, Bukanlah Tim)
Saat ini, Benzema sudah mengemas 19 gol. Ia terbukti lebih tajam ketimbang striker Prancis lainnya Antoine Griezmann (Atletico Madrid) yang baru mencetak 12 gol, dan Olivier Giroud (Arsenal) yang juga baru melesakkan 12 gol di Liga Inggris.
Tidak hanya Deschamps, kehadiran Benzema di skuat LEs Bleus juga diinginkan oleh rekan-rekannya yang lain termasuk Valbuena.
Beberapa pekan lalu pemain Olimpique Lyon itu mengatakan membuka tangan bila dimainkan lagi satu tim dengan Benzema.
Valbuena menyebut ia tidak ada dendam pribadi dengan Benzema. Karena ia sudah menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke jalur hukum. (Baca berita berita bola lainnya di sini)