REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI -- Seorang pemrotes tewas dan 21 orang lagi cedera pada Jumat (19/2) di Negara Bagian Haryana di India Utara, setelah polisi menembak pemrotes yang menghasut dan menuntut disediakan pendidikan serta pekerjaan.
Pemrotes tersebut tewas di Kabupaten Rothak di Haryana, sekitar 78 kilometer di sebelah utara Ibu Kota India, New Delhi.
Menurut para pejabat, pemrotes itu berasal dari masyarakat terbelakang Jat dan menyerang beberapa rumah pejabat termasuk seorang menteri setempat dan membakar beberapa kendaraan termasuk jeep polisi.
Beberapa laporan mengatakan pemrotes berusaha membakar rumah menteri tersebut.
"Protes itu berubah jadi kerusuhan. Setelah itu kami harus melepaskan tembakan sehingga seorang pemuda tewas," kata seorang pejabat.
Beberapa laporan menyatakan 21 orang cedera dalam tindakan polisi.
Ratusan pemrotes yang meneriakkan slogan pro-pelestarian memblokade beberapa tempat di negara bagian tersebut termasuk jalan raya utama sehingga mengganggu lalu lintas, kata Xinhua di Jakarta, Sabtu pagi. Mereka juga menghalangi jalur kereta, sehingga pihak berwenang harus membatalkan perjalanan kereta jarak dekat dan jauh.
Kepala polisi Haryana mengatakan kepada media bahwa militer telah dikerahkan untuk mengendalikan situasi di negara bagian itu.
Pihak berwenang membekukan layanan internet telepon genggam di Rohtak dan memperingatkan warga agar tidak berkumpul lebih dari empat orang di satu tempat.
Para pejabat setempat mengatakan tindakan itu dilakukan untuk "memelihara ketenangan dan hukum" di daerah yang terpengaruh.
Kepala Menteri Haryana pada Jumat mengadakan pertemuan mengenai masalah tersebut dan mendesak pemrotes agar mengakhiri aksi mereka.
"Kami harap para penghasut akan mengakhiri perbuatan mereka hari ini sebab semua pemimpin telah memimpin mereka melakukan itu," kata Khattar kepada media setelah pertemuan tersebut. "Satu komite yang dibentuk untuk mempelajari seluruh masalh itu akan menyerahkan laporannya paling lambat pada 31 Maret.
Protes di Haryana berlangsung selama enam hari belakangan dan pengunjuk rasa dilaporkan telah melakukan pengrusakan setelah kegagalan pembicaraan dengan pemerintah setempat.
Pada Januari, satu kelompok serupa di Negara Bagian Andhra Pradesh di India Selatan melakukan pembakaran dan membumi-hanguskan satu kantor polisi serta beberapa kendaraan.
Di India, kuota buat wilayah kasta rendah dan secara ekonomi lebih lemah dijamin oleh undang-undang.
Banyak pengulas mengatakan kuota mendorong orang di India untuk memperoleh keuntungan dalam pendidikan dan pekerjaan di pemerintah.