REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Rusia berjanji, Sabtu, untuk terus mendukung pasukan pemerintah Suriah melawan terorisme. Sementara itu, kelompok oposisi utama mengatakan akan mendukung gencatan senjata yang diusulkan hanya jika para pendukung pemerintah menghentikan serangan.
Kekuatan dunia telah mendorong dilakukannya penghentian permusuhan guna membuka jalan bagi perundingan baru untuk mengakhiri perang Suriah, hampir lima tahun setelah perang mulai berlangsung.
Sejauh ini, gencatan senjata terbukti sulit terwujud dan gagal diterapkan pada Jumat sesuai rencana awal, bahkan ketika pertempuran di lapangan memanas dan ketegangan antara Rusia dan pendukung oposisi Turki meningkat.
Rusia mengatakan pembicaraan yang dipimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang gencatan senjata yang dijadwalkan pada Sabtu ditunda ke tanggal yang belum ditentukan. Penundaan itu meningkatkan kekhawatiran baru tentang apakah gencatan senjata bisa dilaksanakan.
Para pejabat Rusia dan AS bertemu pada Jumat untuk mencoba menuntaskan rincian gencatan senjata yang diusulkan, namun belum menguraikan proposal konkret.