REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pengiriman senjata ke Timur Tengah telah meningkat secara dramatis dalam lima tahun terakhir. Peningkatan cukup signifikan yakni impor ke Saudi dengan kenaikan 275 persen pada periode 2011 hingga 2015.
Secara kesuluruhan impor senjata ke Timur Tengah mencapai 61 persen. Adapun Eropa menurun 41 persen pada periode yang sama.
Laporan Sipri menyebut, Saudi merupakan pasar senjata terbesar Amerika Serikat. Mereka membeli banyak senjata Amerika daripada Inggris.
"Koalisi Arab menempatkan AS dan Eropa sebagai sumber senjata dalam operasi di Yaman," ujar Pieter Wezemen, peneliti dari Sipri. "Kendati harga minyak masih rendah, namun pengiriman senjata dalam jumlah besar akan terus berlanjut sebagai bagian dari kesepakatan kontrak lima tahun."
Laporan menyebut Saudi merupakan importir senjata terbesar kedua setelah India. Tak hanya Saudi peningkatan signifikan impor senjata di Timur Tengah juga dialami Qatar yang meningkat 279 persen.
Baca juga, Saudi Siap Kirim Pasukan Darat ke Suriah.