REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon ketua umum Partai Golkar, Syahrul Yasin Limpo berpendapat, jika masih ada politik uang dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), artinya partai berlambang pohon beringin itu gagal membuat Munas yang baik. Karena seharusnya sudah tidak ada lagi pemimpin yang menggunakan uang dalam pemilihan yang demokratis.
"Itu ngga benar, ngga layak memimpin partai seperti besar ini. Itu yang bisa mungkin saja tidak dilirik," katanya saat menghadiri Musyawarah Pimpinan Nasional III Kosgoro 1957, Sabtu (27/2).
Menurutnya pemimpin Golkar selanjutnya harus mengedepankan integritas, idealisme, dan konsepsi. Karena Golkar sebuah struktur politik dan sosial.
Syahrul tidak hanya untuk orang Golkar tapi juga harus berguna demi kepentingan rakyat. "Dan di situ posisi paling penting," katanya.