REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Padang menghimbau masyarakat dan aparatur sipil negara (ASN) agar melaksanakan shalat gerhana saat Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi 9 Maret mendatang.
"Tak hanya warga dan pegawai, anak sekolah pun, diharapkan melaksanakan shalat gerhana di masjid atau mushala masing-masing," kata Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah kepada Republika, Ahad (28/2).
Menurut Mahyeldi, GMT perupakan peristiwa yang istimewa, karena wilayah daratan yang dilalui hanya Indonesia. Kendati hanya terlihat sebagian, Kota Padang merupakan salah satu daerah yang dilewati GMT. Diperkirakan, GMT akan terlihat di Kota Padang sekira pukul 07.00 hingga 07.30 WIB.
Mahyeldi berujar, gerhana merupakan bukti keagungan Sang Pencipta, Allah SWT. Gerhana, ia melanjutkan, merupakan peristiwa penting yang secara nyata menunjukkan adanya kekuatan Yang Maha Agung di luar batas kemampuan manusia.
Sehingga, ujar Mahyeldi, Rasulullah SAW menyunnahkan umatnya, setiap terjadi gerhana agar menadahkan muka, menghadap Allah SWT. "Yakni, mengerjakan shalat secara berjamaah sesuai hadis yang diriwayatkan Bukhari-Muslim," lanjutnya.
Dalam riwayat Bukhari-Muslim, ia menjelaskan, disebutkan, "Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua tanda-tanda kekuasaan Allah. Maka apabila kalian melihat gerhana, berdoalah kepada Allah, lalu sholatlah sehingga hilang dari kalian gelap, dan bersedekahlah.''
"Karena itu, mari kita bersama-sama melaksanakan shalat gerhana 9 Maret nanti," ujar Mahyeldi. Khusus pegawai di lingkungan Pemkot Padang, ia melanjutkan, shalat gerhana akan dilaksanakan di halaman Kantor Balaikota Padang, pukul 06.30 hingga 08.00 WIB.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, ada 11 provinsi yang dilalui GMT, yakni Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Diperkirakan, GMT akan berlangsung selama satu hingga tiga menit. Fenomena ini, dapat disaksikan secara utuh di Muko-Muko, Palembang, Bangka, Belitung, Palangkaraya, Balikpapan, Sampit, Luwuk, Ternate, Tidore, Palu, Poso, dan Halmahera.