REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Yunus Swarinoto mengungkapkan, dinamika atmosfer di wilayah Indonesia menunjukkan adanya indikasi potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan. Khususnya, di wilayah Jabodetabek.
Mulai kemarin malam, Sabtu (27/2), hingga menjelang siang hari ini (28/2), hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat terjadi merata di Jabodetabek. Menurut Yunus, masyarakat dan pemda terkait perlu melakukan antisipasi dalam beberapa hari ke depan, mengingat akumulasi curah hujan juga akan tinggi. (Baca: Hari Ini, Ada 43 Titik Banjir di Jakarta).
Potensi hujan lebat dipengaruhi beberapa faktor, antara lain masih aktifnya aliran massa udara dingin dari utara (monsoon dingin Asia) dan adanya tekanan rendah di Samudra Hindia sebelah Selatan Jawa. Itu mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan massa udara dan belokan angin di beberapa lokasi di Indonesia, termasuk Banten dan Jabodetabek.
Selain wilayah Jabodetabek, ungkap dia, daerah lain yang berpotensi hujan lebat dalam tiga hari ke depan, antara lain, Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat bagian Timur, Sulawesi Selatan bagian Utara, NTB, NTT, dan Maluku bagian tenggara.
"Dengan masih tingginya potensi curah hujan di Indonesia, masyarakat dihimbau tetap waspada dan siaga, terutama di daerah dataran tinggi atau pegunungan untuk mengantisipasi kejadian banjir bandang, lahar dingin, dan tanah longsor," kata Yunus Swarinoto dalam rilisnya, Ahad (28/2).
Selain itu, lanjut dia, masyarakat di daerah dataran yang relatif mudah terjadi potensi bencana banjir juga agar dapat mengantisipasi lingkungannya untuk mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, jelas dia, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam. Masyarakat dapat menghubungi call center 0216546315/18. Atau, di website: meteo.bmkg.go.id serta akun Twitter @infobmkg.