Rabu 02 Mar 2016 18:21 WIB

13 Sungai Besar Berpotensi Meluap

Rep: c36/ Red: Dwi Murdaningsih
 Sungai Cimanuk meluap dan mengikis tanggul hingga jebol sepanjang 30 meter menyebabkan perkampungan di Desa Lamaran Tarung, Blok Waledan Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu terendam air setinggi 50 cm, Ahad (7/2). (Republika/Lilis)
Sungai Cimanuk meluap dan mengikis tanggul hingga jebol sepanjang 30 meter menyebabkan perkampungan di Desa Lamaran Tarung, Blok Waledan Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu terendam air setinggi 50 cm, Ahad (7/2). (Republika/Lilis)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 13 sungai besar Indonesia yang berpotensi mengalami luapan air selama musim hujan. Masyarakat yang bermukim di 13 kawasan daerah aliran sungai (DAS) tersebut diminta selalu waspada terhadap risiko banjir.

Berdasarkan data yang dihimpun Republika.co.id dari BNPB, 13 sungai meliputi Sungai Siak, Sungai Kampar dan Sungai Rokan (Riau), Sungai Batanghari (Jambi), Sungai Ciujung dan Cisadane (Banten), Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan dan Sungai Angke (Jakarta), Sungai Citarum (Jawa Barat), Sungai Bengawan Solo (Jawa Tengah dan Jawa Timur) serta Sungai Citanduy dan Sungai Jratunseluna (Jawa Tengah).

Menurut Kepala BNPB, Willem Rampangilei, terdapat 315 kabupaten/kota yang memiliki risiko paling tinggi terdampak bencana banjir. "Ada 63,7 juta jiwa penduduk di kawasan tersebut yang berisiko terimbas bencana banjir. Sampai saat ini pun masih ada 1.083.104 jiwa yang mengungsi akibat bencana banjir," jelas Willem kepada media di Jakarta, Rabu (2/3).

Dia melanjutkan, sudah ada 260 kejadian banjir sejak Januari hingga 25 Februari. Bencana banjir masih berisiko tinggi terjadi di Indonesia mengingat adanya potensi La Nina pada tahun ini.

"Secara nasional memang ada potensi La Nina yang akan terjadi. Karena itu, hingga akhir musim hujan, instansi terkait di daerah kami imbau untuk siaga waspada banjir. Upaya kami untuk mengantisipasi bencana alam antara lain tetap menetapkan status siaga bencana, menambah bantuan logistik peralatan dan dana siap pakai (DSP) kepada sejumlah daerah seperti Solok, Medan, Bangka Belitung serta Indramayu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement