Kamis 03 Mar 2016 01:40 WIB

5.000 Bayi Lahir di Kamp Pengungsi Suriah

Rep: C38/ Red: Nur Aini
Kamp pengungsi Suriah (ilustrasi)
Kamp pengungsi Suriah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JORDAN -- Para pengungsi di klinik persalinan Zaatari, sebuah kamp pengungsi Suriah di Yordania, sedang merayakan kelahiran bayi ke-5.000 di klinik tersebut. Mawar merah diberikan kepada semua ibu, begitu pula kuliner tradisional falafel ramai disajikan.

"Kelahiran 5.000 bayi adalah hal yang menggembirakan di tengah penderitaan perang Suriah, meskipun jumlah kelahiran dari ibu berusia di bawah umur perlu diminimalkan karena dapat menempatkan perempuan pada risiko fisik dan psikologis," kata Kepala UNFPA Yordania, Dan Baker, dilansir dari Aljazirah, Kamis (3/3).

Klinik Women and Girls Comprehensive Centre ini didukung oleh UNFPA, Population Fund PBB, dan dijalankan oleh Jordanian Health Aid Society. Menurut Rima Diab yang telah membantu kelahiran 5.000 bayi di klinik ini, rata-rata ada enam kelahiran normal per hari. Tidak tercatat ada kematian ibu di klinik.

Jika ada komplikasi atau keadaan darurat, termasuk caesar, ibu dibawa ke rumah sakit Maroko di kamp. Jika kasus memburuk atau bayi yang baru lahir membutuhkan perawatan intensif, mereka kemudian dibawa ke rumah sakit Mafraq yang berlokasi di luar kamp. Pasca-kelahiran, ibu-ibu baru ini juga diberikan bantuan menyusui dan bayi menerima vaksinasi.

Total ada 7 dokter, 14 bidan, dan 6 perawat di klinik yang memiliki empat tempat tidur persalinan dan enam tempat tidur postnatal. Semua perawatan di klinik ini disediakan secara gratis. Bayi yang lahir di Zaatari menerima kartu pendaftaran UNHCR dan akta kelahiran Yordania.

"Dokumentasi ini sangat penting karena tanpa itu mereka menjadi tanpa kewarganegaraan," kata Baker, seraya menambahkan bahwa akta kelahiran itu tidak sama dengan kewarganegaraan. Persoalan hukum soal ini diakui masih belum jelas.

Menurut data PBB, dari 635 ribu pengungsi yang tercatat di Yordania, sebanyak 16 ribu di antaranya hamil secara bersamaan. Sekitar 5 persen bayi Suriah di Yordania lahir dari ibu berusia di bawah 18 tahun.

Total jumlah kelahiran di kamp tidak diketahui. Sebab, selain 5.000 bayi di klinik Zaatari, ada juga proses kelahiran yang dibantu berbagai LSM, seperti Gynaecologists Without Borders dan MSF.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement