REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa meluncurkan program bantuan baru senilai 700 juta euro untuk menghadapi krisis pengungsi di Yunani, Rabu (2/3). Ribuan orang terus datang ke Yunani padahal pintu masuk ke Eropa diperketat.
"Kami sangat khawatir dengan keadaan migran di perbatasan Macedonia yang sekarang ditutup," kata Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker. Menurutnya, program bantuan terbaru ini adalah jawaban atas besarnya krisis kemanusiaan di Yunani.
Jika rancangan komisi diterima, maka akan menambah dana tahunan yang jumlahnya 155 miliar euro. Dana ini akan masuk dalam skema bantuan darurat baru. Sebanyak 300 juta euro akan turun pertama untuk tahun ini, 200 juta untuk tahun depan dan sisanya untuk 2018.
Para pejabat menekankan bahwa program ini tidak berasal dari dana tahunan Uni Eropa sebesar 1,1 miliar dolar AS yang ditujukan untuk membantu negara-negara miskin di dunia. Menurut mereka, penggelontoran dana ke negara yang dekat dengan rumah para migran akan menghindarkan dari bahaya perjalanan ke Eropa.
Lebih dari 400 orang telah tewas atau hilang di Mediterania tahun ini ketika mencoba mencapai Eropa. Turki juga merupakan negara kunci untuk menurunkan gelombang pengungsi dan migran ke Eropa. Komisi ingin memastikan kedatangan migran ke Yunani berkurang jadi di bawah 1.000 orang dari 2.000-3.000 orang saat ini.
Baca juga, Lebih dari Satu Juta Migran Tiba di Eropa.