REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Presiden Dewan Eropa Donald Tusk memperingatkan pengungsi agar tidak lagi datang ke Eropa untuk alasan ekonomi. Peringatan Tusk disampaikan saat ribuan orang terperangkap di perbatasan Yunani-Makedonia dan ingin melanjutkan perjalanan mereka.
"Saya ingin mengimbau semua migran ekonomi ilegal, di mana pun Anda berada, jangan datang ke Eropa,’’ katanya di Athena, Yunani, pada Kamis (3/3) setelah bertemu Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras seperti dikutip dari laman Al Jazirah.
Ia meminta pengungsi jangan mempertaruhkan nyawa dan uang, karena itu semua tidak berguna.‘’Yunani atau negara Eropa lainnya, tidak akan lagi menjadi negara transit,’’ ujarnya.
Yunani adalah tempat transit pertama bagi pengungsi yang ingin melakukan perjalanan ke utara menuju negara-negara anggota Uni Eropa yang lebih sejahtera. Sebagian besar migran yang tiba di Yunani adalah mereka yang melarikan diri dari perang dan tekanan politik di negara-negara seperti Suriah, Irak, dan Afghanistan. Namun politisi Uni Eropa telah mengambil tindakan keras terhadap para pengungsi yang menginginkan keuangan yang lebih baik.
Tusk sedang dalam perjalanan melalui negara Balkan untuk menggalang dukungan Uni Eropa tentang cara menangani ratusan ribu pengungsi.
Komentarnya diucapkan setelah pengungsi yang terhambat berkumpul di Idomeni, dekat perbatasan Yunani dengan Makedonia. Ribuan pengungsi terus memasuki Yunani setiap hari tetapi rute mereka di utara diblokir oleh pasukan keamanan Makedonia, yang sedang melakukan pemeriksaan ketat pada para pengungsi yang tiba di pos pemeriksaan mereka.
Setidaknya 10.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, terjebak di luar persimpangan di Idomeni.