Senin 07 Mar 2016 15:32 WIB

Harga Naik, Penjualan Cabai dan Bawang Merosot

Rep: Christiyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
Cabai
Foto: dok republika
Cabai

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Naiknya harga cabai, bawang merah, dan bawang putih di Kota Malang berdampak pada omset pedagang.

Agus, seorang pedagang di Pasar Besar Malang mengungkapkan, penjualan ketiga komoditas tersebut sejak dua pekan terakhir mulai merosot.

Ketika ditemui pada Senin (7/3) ia mengatakan penjualan cabai, bawang merah, dan bawang putih berkurang 25-50 persen. Dalam keadaan harga normal, ia mampu menjual 40-50 kilogram cabai rawit setiap harinya. Namun kini ia hanya bisa menjual rata-rata 35 kilogram cabai rawit per hari.

Kondisi serupa juga terjadi pada penjualan bawang merah. Sehari-hari ia bisa menjual satu kuintal bawang merah dan setengah kuintal bawang putih.

Namun sekarang bawang merah yang terjual per hari hanya 70 kilogram dan bawang putih 40 kilogram. Merosotnya penjualan dikarenakan para pembeli mulai mengurangi konsumsi ketiga komoditas tersebut.

"Pembeli tidak komplain jika harga naik karena mereka sudah paham kalau suplai memang sedang sedikit tapi belanja mereka agak berkurang," kata Agus.

Seorang ibu rumah tangga bernama Sylvia mengatakan ia mulai mengurangi pembelian cabai sejak harga melonjak. "Saya masak seperlunya, misal beli cabai besar paling satu ons dan dipakai untuk dua pekan atau lebih," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Republika pada Senin (7/3) di Pasar Besar, harga cabai rawit dan cabai merah besar masing-masing mencapai Rp 48 ribu per kilogram. Padahal tiga pekan yang lalu harga kedua komoditas tersebut masih di kisaran Rp 14 ribu per kilogram. Sedangkan cabai rawit hijau dilepas dengan harga Rp 32 per kilogram.

Cabai-cabai tersebut didatangkan dari Kabupaten Malang. Menurut Agus para petani yang menyetor dagangan mengeluhkan hasil panen yang membusuk. Sehingga, mau tak mau harga ikut terkerek karena keterbatasan suplai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement