Senin 07 Mar 2016 15:53 WIB

BPBD: 91 Korban Banjir Pasaman Masih Mengungsi

Pengungsi korban banjir. Ilustrasi
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pengungsi korban banjir. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK SIKAPING, SUMBAR -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat M Sayuti Pohan menyatakan sebanyak 91 warga korban banjir masih mengungsi kendati masa tanggap darurat sudah berakhir, Ahad (6/3).

"Tanggap darurat pertama dinyatakan sejak 7 hingga 21 Februari 2016, kemudian diperpanjang selama 14 hari hingga 6 Maret 2016, dimana kondisi saat ini pengungsi korban bencana banjir Lambak masih mengungsi sebanyak 22 Kepala Keluarga (kk) yang terdiri dari 91 jiwa," kata Pohan di Lubuk Sikaping, Senin (7/3).

Ia menambahkan warga yang masih mengungsi tersebut terdiri dari laki-laki 52 orang, perempuan 39 orang, dari jumlah itu terdapat sembilan orang balita, anak sekolah dasar (SD) 12 orang, SMP empat orang dan siswa SMA tiga orang.

Kemudian korban bencana banjir bandang Jorong Lambak satu kepala keluarga terdiri dari satu laki-laki, dua orang perempuan terdiri satu orang balita, mengungsi di Jorong Lundar Kecamatan Panti.

Dia mengatakan empat kepala keluarga masih mengungsi di gedung Balai Benih Ikan (BBI), tiga kepala keluarga membangun pondok di tanah mereka, kemudian satu keluarga menumpang di rumah kosong keluarganya.

Sedangkan 14 kepala keluarga mereka menumpang di rumah keluarganya yang berlokasi di Jorong Lambak Kecamatan Panti, dan pengungsi yang ada di Jorong Lundar satu keluarga mengungsi ke rumah orang tuanya di Mudik Air Lunak.

"Kebutuhan pokok bantuan baik dari donatur, maupun Pemda Pasaman serta relawan diperkirakan cukup untuk satu bulan kedepan," kata Pohan.

Sementara itu, terkait bencana yang terjadi awal Februari 2016 di daerah tersebut, saat ini pemkab Pasaman juga menetapkan masa transisi pemulihan selama tiga bulan ke depan.

"Masa transisi pemulihan itu berlaku sejak hari ini, Senin 7 Maret 2016 sampai tiga bulan ke depan, dimana masa transisi pemulihan ini dimaksudkan untuk pemulihan semua aspek pascabencana. Contohnya melanjutkan berbagai pekerjaan di lokasi bencana oleh pihak ketiga apabila nanti bantuan sudah turun," jelasnya.

Pohan menambahkan untuk di Batang Lambak masih dilanjutkan pekerjaan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWS S V) sampai akhirnya nanti akan dikerjakan oleh rekanan.

"Informasi yang kita dapat, dari Kepala Balai V di Padang, minggu depan akan dimulai pekerjaan normalisasi dan pengamanan alur sungai oleh pihak rekanan, termasuk untuk di Batang Lundar dan Batang Barambah di Kecamatan Panti" kata Pohan.

Meskipun tanggap darurat sudah berakhir, Pemda Pasaman masih mengaktifkan mobil tangki bantuan BPBD Sumbar sampai air bersih dengan mempergunakan sumur bor bantuan relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumbar berfungsi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement