Senin 07 Mar 2016 22:46 WIB

BMKG Amati Medan Magnet Bumi Saat Gerhana Matahari

gerhana matahari total terlihat dari propinsi Hunan di Cina tahun 2009
Foto: Reuters
gerhana matahari total terlihat dari propinsi Hunan di Cina tahun 2009

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara Stasiun Geofisika Manado, akan mengamati variasi medan magnet bumi pada saat gerhana matahari total (GMT) 9 Maret mendatang.

"Di Sulut tidak akan melihat GMT, tapi gerhana matahari sebagian. Momentum tersebut kami akan mengamati perubahan medan manget bumi serta perubahan anomali gravitasi dan efeknya," kata Kepala Stasiun Geofisika Manado Robert Owen Wahyu melalui surat elektronik di Manado, Senin (7/3).

Stasiun Geofisika Manado, kata dia, akan melakukan pengamatan visual gerhana matahari sebagian di Pantai Firdaus, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara.

Diperkirakan, pesisir pantai timur Sulawesi Utara akan menjadi lokasi ideal untuk melakukan pengamatan visual gerhana matahari karena lokasinya yang berada dekat dengan lintasan gerhana matahari.

Dan posisi matahari pada waktu kejadian gerhana di wilayah ini diperkirakan masih berada pada azimuth 95 derajat-105 derajat arah timur tenggara dengan ketinggian bervariasi antara 25 derajat pada kontak awal sampai dengan 67 derajat pada kontak akhir.

"Selain pengamatan visual gerhana matahari, BMKG Stasiun Geofisika Manado juga akan melakukan pengamatan nilai absolut terhadap variasi medan magnet bumi di pos pengamatan magnet bumi BMKG di Tondano," katanya.

Dugaan sementara, kata dia, aktivitas gerhana matahari ini akan menyebabkan perubahan temperatur pada ionosfer sehingga dapat menyebabkan gangguan medan magnet bumi.

"Pengamatan nilai absolut medan magnet bumi akan dilakuan BMKG selama tujuh hari berturut-turut mulai dari tanggal 6-12 Maret 2016. Untuk menguji ini dapat dilakukan dengan membandingkan pengamatan magnetbumi di tempat-tempat yang dilalui GMT dan stasiun-stasiun magnetbumi di luar lintasan GMT," katanya.

Pengamatan gerhana matahari sebagian di Sulawesi Utara menurut dia, dapat dilakukan di Posigadan (Kabupaten Bolaang Mongondow), Boroko (Kabupaten Bolaang Mongondow Utara), Lolak (Kabupaten Bolaang Mongondow), Kota Kotamobagu, Tutuyan (Kabupaten Bolaang Mongondow Timur) dan Amurang (Kabupaten Minahasa Selatan).

Selanjutnya, Belang (Kabupaten Minahasa Tenggara), Kota Tomohon, Megamas (Kota Manado), Pantai Firdaus Kema (Minahasa Utara), Lembeh Selatan (Kota Bitung), Kota Bitung, serta Pantai Pal,Marinsow Likupang (Kabupaten Minahasa Utara).

Begitupun dengan Tagulandang (Kabupaten Sitaro), Ulu Siau (Kabupaten Sitaro), Tahuna (Kabupaten Kepulauan Sangihe), Melonguane (Kabupaten Kepulauan Talaud), Pulau Marampit, Nanusa (Kabupaten Kepulauan Talaud) dan Pulau Miangas (Kabupaten Kepulauan Talaud).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement