REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya melepas ekspedisi maritim gerhana matahari total (GMT) 2016 ke Belitung. Sekitar 1.100 peserta mengikuti ekspedisi untuk menjadi saksi GMT di Belitung yang akan terlihat pada Rabu (9/3). Ekspedisi ini diikuti oleh pelajar SMU terpilih di Jabodetabek dan mitra maritim termasuk mahasiswa dan ilmuwan.
Peserta berangkat menggunakan kapal milik PT Pelni KM Kelud dari terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (8/3) siang. Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan ekspedisi ini sebagai salah satu cara bagi generasi muda untuk mencintai laut."Negara yang menguasai laut akan menguasai dunia," ujar dia di hadapan peserta.
Peserta ekspedisi akan menyaksikan GMT di tengah perairan Belitung. Puncak GMT di Belitung berlangsung selama 2 menit 10,7 detik pada 07.22 -07.25 WIB.
Dirut PT Pelni Eflin mengatakan ekspedisi ini menjadi salah satu upaya Pelni untuk mempromosikan konsep kapal Pelni sebagai lifestyle business yang menyediakan fasilitas training on board, meeting on board, bukan sekedar kapal penumpang. Di kapal ini nantinya seluruh peserta bisa memanfaatkan fasilitas yang ada untuk edukasi gerhana matahari.
"Kapal ini memang khusus disewa Kemenko Maritim untuk ekspedisi gerhana matahari," ujar dia, di sela-sela upacara pelepasan ekspedisi.Untuk rute yang lain tetap reguler tapi di jalur-jalur yang dilalui gerhana akan diperlambat lajunya agar penumpang juga bisa menikmati peristiwa langka ini. Tahun ini, dia menjelaskan, sebagian besar GMT terjadi di laut lepas sehingga sulit diakses tanpa bantuan kapal laut.