Rabu 09 Mar 2016 09:06 WIB

Sultan Cirebon: Sikapi Gerhana dengan Mengingat Kebesaran Allah

Foto sebelum dan sesudah Gerhana Matahari Total (GMT) dilihat dari Pantai Soagimalaha di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, Selasa (8/3).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Foto sebelum dan sesudah Gerhana Matahari Total (GMT) dilihat dari Pantai Soagimalaha di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, Selasa (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sultan XIV Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, Arief Natadiningrat mengatakan gerhana matahari adalah fenomena alam yang harus disikapi dengan mengingat akan kebesaran Allah.

"Kita harus mengingat kebesaran Allah dengan adanya fenomena alam yaitu gerhana matahari yang terjadi sekarang ini," katanya di Cirebon, Rabu (9/3).

Menurut Sultan, dengan adanya gerhana matahari, maka masyarakat harus mengingat Allah sebagai pencipta alam semesta ini. Ia mengatakan gerhana matahari juga sebagai perenungan bagi manusia bagaimana bahwa manusia itu sangat kecil dan lemah.

"Ini juga merupakan sebagai perenungan betapa kita ini kecil dan lemah sehingga tidak boleh sombong dan takabur," ujarnya.

Ia menambahkan, momentum tersebut harus dimanfaatkan dengan lebih mencintai alam semesta, agar alam ini tetap terjaga. "Momentum yang harus kita manfaatkan untuk mencintai alam yang harus kita jaga, jangan kita rusak, dengan sampah dan polusi," ucapnya.

Sementara itu kegiatan shalat sunnah gerhana matahari juga dilaksanakan di beberapa masjid yang berada di Cirebon dan warga antusiasme melaksanakan shalat tersebut

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement