REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, Makanan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Oesmena Gunawan, mengaku sudah berkomunikasi dengan Biofarma terkait dugaan penyalahgunaan label halal. Panggilan itu direspon dan telah dilakukan pertemuan, Senin (6/3).
Menurut Oesmena, upaya ini merupakan bentuk tabayun LPPOM MUI kepada Biofarma. Ini dilakukan sebagai respon atas banyaknya laporan dari masyarakat yang mempertanyakan kebenaran klaim Biofarma yang menyatakan telah lulus sertifikat MUI.
"Kan sekarang sedang musim imunisasi. Memang harus bijak antara pemerintah dan masyarakat sendiri. Dalam tanda petik, jangan terjadi pembohongan publik," ujar Oesmena kepada Republika.co.id via telepon, Rabu (9/3).
Dari pertemuan tersebut, kata Oesmena, Biofarma mengaku tidak melakukan publikasi. Jika dilihat dari materi yang beredar, publikasi tersebut dikeluarkan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dengan bersumber dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Majelis Ulama Indonesia tidak ingin ribut tapi diselesaikan secara baik-baik. Maka kita berinisiatif mengundang Biofarma. Itulah yang terjadi," ujar Oesmena.