REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara mengatakan akan membuang semua aset yang ditinggalkan perusahaan Korea Selatan yang terlibat dalam dua proyek gabungan yang sekarang ditutup.
"Kami benar-benar akan melikuidasi seluruh aset perusahaan Korea Selatan dan instansi terkait yang tertinggal di wilayah kami," Komite untuk Reunifikasi Damai Korea mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita resmi Korut KCNA, Kamis (10/3).
Proyek gabungan yang terlibat adalah resor pariwisata Gunung Kumgang dan kompleks industri bersama Kaesong.
Komite mengatakan langkah itu merupakan respons terhadap sanksi sepihak yang diumumkan oleh Korea Selatan pada Selasa untuk menghukum Korea Utara atas uji coba nuklir Januari dan peluncuran roket jarak jauh bulan lalu.
"Mulai saat ini, kami membatalkan semua perjanjian yang diadopsi Korea Utara dan Selatan pada kerja sama ekonomi dan program pertukaran," kata komite.
Korsel mengumumkan penghentian operasi di kompleks industri Kaesong bulan lalu. Korsel mengatakan uang yang dihasilkan Korut dari proyek industri itu digunakan untuk membiayai program senjata nuklirnya.
Pengumuman mengejutkan mendorong Korea Utara mengusir semua warga Korea Selatan dari kompleks industri itu dan membekukan semua aset di sana. Hal ini mematikan simbol terakhir dari kerja sama ekonomi lintas batas.
Sebuah asosiasi yang mewakili 120 perusahaan yang beroperasi di pabrik di Kaesong memperkirakan nilai aset yang ditinggalkan 820 miliar won (663 juta dolar AS).
Kawasan ini mempekerjakan lebih dari 53 ribu warga Korea Utara. Mereka membuat barang-barang seperti tekstil, alas kaki dan elektronik murah.
Sedangkan Gunung Kumgang adalah proyek utama kerja sama antarKorea pertama. Ribuan warga Korea Selatan mengunjungi resor didanai Korsel ini antara 1998 dan 2008.
Baca juga: Transplantasi Rahim Pertama AS Gagal