Selasa 15 Mar 2016 13:27 WIB

Ahok akan Jual Saham Ancol ke Investor Asing

Rep: C33/ Red: Nur Aini
  Warga menikmati wisata di pantai Ancol, Jakarta Utara, Kamis (31/12).  (Republika/Yasin Habibi)
Warga menikmati wisata di pantai Ancol, Jakarta Utara, Kamis (31/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin melepaskan saham PT Pembangunan Jaya Ancol (PJA) kepada publik. Namun publik yang dimaksud itu dikhususkan pada investor asing.

Pria yang sering dipanggil Ahok itu menerangkan saham memang ingin dilepaskan bagi kalangan  internasional. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki saham pada PT PJA sekitar 72 persen. Adapun sisanya dimiliki PT PJA sebesar 18 persen dan publik sepuluh persen. Ia meyakini akan lebih bermanfaat jika saham itu dibeli oleh pihak asing. Tujuannya supaya Ancol mampu dikenal hingga level dunia.

"Saya ingin perusahaan Badan Usaha Milik Daerah, seperti Ancol strategict partner masuk misalnya Disneyland Jepang, Hongkong, Korea, Amerika, atau Eropa," katanya kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, pada Selasa (15/3).

Ia mengatakan tak berminat menjual saham ke perusahaan dalam negeri. Meski begitu menurutnya penjualan saham PJA harus tetap memperhatikan situasi pasar saat ini. Tujuannya supaya nilai saham yang terjual cukup tinggi. Tetapi ia menekankan supaya saham dijual ke pihak asing.

"Kalau cuma dibeli dari perusahaan dalam negeri saya tidak mau. Saya maunya uang luar negeri masuk, otomatis standar kita jadi internasional, ada jaringan internasional juga," ujarnya.

Ahok percaya peningkatan promosi kepada turis mancanegara akan lebih maksimal jika saham dimiliki asing. Sebab tentunya investor asing akan mengajar warga di negaranya untuk berkunjung ke Ancol.

"Secara tidak langsung promosi turis, otomatis Disneyland akan bilang dong, kami punya standar yang mirip di Ancol. Dia punya saham dia juga setor modal, konsepnya seperti itu sih," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement