REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan, negaranya akan segera melakukan uji hulu ledak nuklir dan rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Langkah ini akan menjadi pelanggaran langsung terhadap resolusi PBB.
KCNA melaporkan pada Selasa (15/3), Kim mengatakan uji hulu ledak nuklir dan beberapa rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir akan dilakukan dalam waku dekat. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan serangan nuklir.
Sementara itu Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, tak ada indikasi kegiatan di situs uji coba nuklir Korea Utara atau stastiun roket jarak jauhnya. Tapi menurut Korea Selatan, Korea Utara terus mempersiapkan untuk melakukan uji nuklir.
Laporan Korea Utara muncul di tengah ketegangan yang meningkat di semenanjung Korea setelah pengumuman sanksi baru PBB untuk Korea Utara. Laporan juga muncul saat tentara Korea Selatan dan Amerika Serikat menggelar latihan militer tahunan bersama terbesar yang pernah ada.
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mengatakan Korea Utara akan menghancurkan dirinya jika terus melakukan konfrontasi dengan komunitas internasional.
Juru bicara Pentagon Peter Cook mengutuk retorika Korea Utara. Ia juga mempertanyakan klaim teknologi Pyongyang.
"Kami belum melihat Korea Utara menunjukkan kemampuan untuk miniaturirasi senjata nuklir, dan sekali lagi, meletakkannya di sebuah rudal balistik," katanya dalam konferensi pers.